Makalah Masalah Sosial Tentang Kemiskinan
ILMU SOSIAL DASAR RUMUSAN MASALAH TENTANG MASALAH SOSIAL KEMISKINAN
Oleh :
ADRIAN WIJAYA
1IA18
50417203
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tugas
Sosiologi ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun
tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana yang
diharapkan.
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunannya, makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada supaya tidak terulang kembali.
Atas perhatiannya, penulis ucapkan
terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis,
Adrian Wijaya
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.............................................................................................................................
1
Daftar Isi
......................................................................................................................................
2
Bab I. Pendahuluan ......................................................................................................................
3
1.1 Latar Belakang Masalah
........................................................................................................
3
1.2 Rumusan Masalah
..................................................................................................................
3
1.3 Maksud dan Tujuan
................................................................................................................
4
Bab II. Pembahasan
......................................................................................................................
4
A. Definisi Kemiskinan
...............................................................................................................
4
B. Indikator-Indikator Kemiskinan
.............................................................................................
5
C.Faktor-Faktor Penyebab
Kemiskinan .....................................................................................
6
D.Perkembangan Tingkat Kemiskinan
di Indonesia ..................................................................
7
E.Tantangan Kemiskinan di
Indonesia .......................................................................................
8
F.Kebijakan dan Program
Penuntasan Kemiskinan
................................................................... 9
Bab III. Penutup
............................................................................................................................
11
3.1 Kesimpulan
.............................................................................................................................
11
3.2 Saran .......................................................................................................................................
12
Daftar Pustaka
...............................................................................................................................
13
1.2 Rumusan Masalah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keadaan Perekonomian dewasa ini sangat
memprihatinkan. Yang kita ketahui khususnya di Indonesia kini terdapat berbagai
permasalahan yang menyangkut mengenai kehidupan bermasyarakat, antara lain
masalah kemiskinan, masalah pengangguran, masalah lingkungan hidup, dll.
Permasalahan tersebut timbul akibat semakin meningkatnya keadaan ekonomi yang
tidak disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Khususnya masyarakat menengah
kebawah. Hingga kini kemiskinan masih menjadi bagian dari persoalan terberat
dan paling krusial di dunia ini.
Pada kesempatan ini penulis mencoba
memaparkan secara global kemiskinan negara-negara di dunia, yaitu negara-negara
berkembang yang nota-benenya ada di belahan benua Asia. Kemudian juga pemaparan
secara spesifik mengenai kemiskinan di Negara Indonesia. Adapun yang
dimaksudkan Negara berkembang adalah Negara yang memiliki standar pendapatan
rendah dengan infrastruktur yang relatif terbelakang dan minimnya indeks
perkembangan manusia dengan norma secara global. Dalam hal ini kemiskinan
tersebut meliputi sebagian Negara-negara Timur-Tengah, Asia selatan, Asia
tenggara dan Negara-negara pinggiran benua Asia.
Dari permasalahan kemiskinan yang
terjadi, penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apa definisi dari
kemiskinan?
2. Apa indikator terjadinya
kemiskinan?
3. Faktor apa saja yang menjadi
penyebab kemiskinan?
4. Bagaimanakah tingkat
perkembangan kemiskinan di Indonesia?
5. Apa tantangan dalam
menghadapi kemiskinan di Indonesia?
6. Kebijakan dan Program
Penuntasan Kemiskinan di Indonesia?
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya
makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1.Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia yang mampu dalam hal
materi agar ikut berperan serta untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
2.Memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia untuk menghadapi
kemiskinan yang merupakan tantangan global dunia ketiga.
3.Untuk mengetahui sejauh mana upaya pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan di Indonesia.
4.Makalah ini diharapkan dapat
menambah referensi pustaka yang berhubungan dengan permasalahan dan upaya
penyelesaian kemiskinan di Indonesia.
5.Penulisan makalah ini disusun
sebagai salah satu pemenuhan tugas terstruktur dari mata pelajaran Sosiologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kemiskinan
Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin”
mengandung arti tidak berharta (harta yang ada tidak mencukupi kebutuhan) atau
bokek. Adapun kata “fakir” diartikan sebagai orang yang sangat miskin. Secara
Etimologi makna yang terkandung yaitu bahwa kemiskinan sarat dengan masalah
konsumsi. Hal ini bermula sejak masa neo-klasik di mana kemiskinan hanya
dilihat dari interaksi negatif (ketidakseimbangan) antara pekerja dan upah yang
diperoleh.
Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai
suatu keadaan dimana seseorang tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari atau bisa dikatakan dengan suatu kondisi serba kekurangan dalam
arti minimnya materi yang dimana mereka ini tidak dapat menikmati fasilitas
pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia
pada jaman modern.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka perkembangan arti definitif dari pada kemiskinan adalah sebuah
keniscayaan. Berawal dari sekedar ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi
dasar dan memperbaiki keadaan hingga pengertian yang lebih luas yang memasukkan
komponen-komponen sosial dan moral. Misal, pendapat yang diutarakan oleh Ali
Khomsan bahwa kemiskinan timbul oleh karena minimnya penyediaan lapangan kerja
di berbagai sektor, baik sektor industri maupun pembangunan. Senada dengan
pendapat di atas adalah bahwasanya kemiskinan ditimbulkan oleh ketidakadilan
faktor produksi, atau kemiskinan adalah ketidakberdayaan masyarakat terhadap
sistem yang diterapkan oleh pemerintah sehingga mereka berada pada posisi yang
sangat lemah dan tereksploitasi. Arti definitif ini lebih dikenal dengan
kemiskinan struktural.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga
pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural.
Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada
di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum:
pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin
relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di
bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat
dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha
memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang
membantunya.
B. Indikator-Indikator Kemiskinan
Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi
kita untuk menelusuri secara detail indikator-indikator kemiskinan tersebut.
Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari Badan Pusat
Statistika, antara lain sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan
dan papan).
2.Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya
(kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih, dan transportasi).
3.Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk
pendidikan dan keluarga).
4.Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
5.Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya
alam.
6.Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7.Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang
berkesinambungan.
8.Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9.Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar,
wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan
terpencil).
C. Faktor-Faktor Penyebab
Kemiskinan
Ada dua kondisi yang menyebabkan
kemiskinan bisa terjadi, yaitu kemiskinan alami dan kemiskinan buatan.
Kemiskinan alami terjadi akibat sumber daya alam (SDA) yang terbatas,
penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan buatan
diakibatkan oleh imbas dari para birokrat kurang berkompeten dalam penguasaan
ekonomi dan berbagai fasilitas yang tersedia, sehingga mengakibatkan susahnya
untuk keluar dari kemelut kemiskinan tersebut. Dampaknya, para ekonom selalu
gencar mengkritik kebijakan pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan
ketimbang dari pemerataan.
Di bawah ini beberapa penyebab kemiskinan
menurut pendapat Karimah Kuraiyyim, yang antara lain adalah:
1.Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.
1.Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.
Yang penting digaris bawahi di sini
adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan
produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur
meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya,
seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun
beriringan. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar
perkembangan pendapatan per-kapita:
·
Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
·
Politik ekonomi yang tidak sehat.
·
Faktor-faktor luar negeri, diantaranya:
1) Rusaknya syarat-syarat
perdagangan
2) Beban hutang
3) Kurangnya bantuan luar
negeri, dan
4) Perang
2. Menurunnya etos kerja dan
produktivitas masyarakat.
Terlihat jelas faktor ini sangat
urgent dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan
etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang
bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan
dengan maksimal
3. Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan
di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan
atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita
di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli,
lemahnya peranan wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.
4.Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini selain menyulitkan akan
terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga
secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain
rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.
Selain itu, ada juga penyebab utama lain dari timbulnya kemiskinan ini, diantaranya :
Selain itu, ada juga penyebab utama lain dari timbulnya kemiskinan ini, diantaranya :
·
Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan
· Terbatasnya akses serta rendahnya mutu layanan
kesehatan, pendidikan, dan sempitnya lapangan pekerjaan
·
Kurangnya pengawasan serta perlindungan terhadap
asset usaha
·
Kurangnya penyesuaian terhadap gaji upah yang
tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan seseorang
·
Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan
sumberdaya alam
·
Besarnya beban kependudukan yang disebabkan oleh
besarnya tanggungan keluarga.
·
Tata kelola pemerintahan yang buruk yang
menyebabkan inefisiensi dan inefektivitas dalam pelayanan publik, meluasnya
korupsi dan rendahnya jaminan sosial terhadap masyarakat.
D. Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Indonesia
Laporan Bank Pembangunan Asia (ADB)
menyebutkan bahwa dalam lima tahun terakhir keadaan kemiskinan di Indonesia
semakin memburuk. Hal ini diduga karena pesatnya pertumbuhan penduduk yang
tidak seimbang dengan meningkatnya Gross Domestic Product (GDP) dan atau
disebabkan semakin luasnya kesenjangan social.
Hingga kini kemiskinan merupakan
problematika kemanusiaan yang menjadi isu sentral di Indonesia. Lebih dari 110
juta orang Indonesia hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 2 per hari.
Jumlah ini sama dengan jumlah penduduk Malaysia, Vietnam, dan Kamboja jika
digabungkan. Sebagian besar penduduk miskin di Asia Tenggara tinggal di
Indonesia.
Kemiskinan menjadi alasan
rendahnya Human Development Index (Indeks Pembangunan Manusia) Indonesia.
Secara menyeluruh, kualitas manusia Indonesia relatif sangat rendah jika
dibandingkan dengan kualitas manusia di negara-negara lain di dunia. United
Nations Development Programme (UNDP) menempatkan HDI Indonesia di peringkat 124
dari 187 negara pada tahun 2011. Di tahun yang sama, jumlah penduduk miskin di
Indonesia mencapai 30 juta orang, sebesar 37% dari jumlah tersebut berada di
daerah perkotaan dan 63% di daerah pedesaan.
Kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat
memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan secara terbatas, membuat
anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai
kesehatan, kurangnya kemampuan untuk menabung dan berinvestasi, minimnya akses
ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan dan jaminan sosial, serta
menguatnya arus urbanisasi ke kota.
E. Tantangan Kemiskinan di Indonesia
Masalah kemiskinan di Indonesia sarat
sekali hubungannya dengan rendahnya tingkat Sumber Daya Manusia (SDM).
dibuktikan oleh rendahnya mutu kehidupan masyarakat Indonesia meskipun kaya
akan Sumber Daya Alam (SDA). Sebagaimana yang ditunjukkan oleh rendahnya Indeks
Pembangunan Masyarakat (IPM) Indonesia pada tahun 2002 sebesar 0,692. yang
masih menempati peringkat lebih rendah dari Malaysia dan Thailand di antara
negara-negara ASEAN. Sementara, Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) Indonesia pada
tahun yang sama sebesar 0,178. masih lebih tinggi dari Filipina dan Thailand.
Selain itu, kesenjangan gender di Indonesia masih relatif lebih besar dibanding
negara ASEAN lainnya.
Tantangan lainnya adalah kesenjangan
antara desa dan kota. Proporsi penduduk miskin di pedesaan relatif lebih tinggi
dibanding perkotaan. Data Susenas (National Social Ekonomi Survey) 2004
menunjukkan bahwa sekitar 69,0 % penduduk Indonesia termasuk penduduk miskin
yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Selain itu juga tantangan yang
sangat memilukan adalah kemiskinan di alami oleh kaum perempuan yang
ditunjukkan oleh rendahnya kualitas hidup dan peranan wanita, terjadinya tindak
kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta masih rendahnya angka pembangunan
gender (Gender-related Development Indeks, GDI) dan angka Indeks pemberdayaan
Gender(Gender Empowerment Measurement,GEM).
Tantangan selanjutnya adalah otonomi
daerah. di mana hal ini mempunyai peran yang sangat signifikan untuk
mengentaskan atau menjerumuskan masyarakat dari kemiskinan. Sebab ketika
meningkatnya peran keikutsertaan pemerintah daerah dalam penanggulangan
kemiskinan. maka tidak mustahil dalam jangka waktu yang relatif singkat kita
akan bisa mengentaskan masyarakat dari kemiskinan pada skala nasional terutama
dalam mendekatkan pelayanan dasar bagi masyarakat. Akan tetapi ketika
pemerintah daerah kurang peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, hal ini
sangat berpotensi sekali untuk membawa masyarakat ke jurang kemiskinan, serta
bisa menimbulkan bahaya laten dalam skala Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
F.Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan
1) Penanganan Masalah Kurang
Gizi dan Kekurangan Pangan
Penanganan masalah kurang gizi dan
kekurangan pangan meliputi:
- Perbaikan gizi masyarakat dengan kegiatan prioritas: penanggulangan kurang energi protein, anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium, kurang vitamin A, dan zat gizi mikro lainnya pada rumah tangga miskin.
- Peningkatan ketahanan pangan dengan kegiatan prioritas: penyaluran beras bersubsidi untuk keluarga miskin.
2) Perluasan Kesempatan
Masyarakat Miskin Atas Pendidikan
Perluasan kesempatan masyarakat
miskin atas pendidikan meliputi kegiatan prioritas sebagai berikut :
- Penyediaan bantuan operasional sekolah untuk SD, SMP, Pesantren Salafiyah, dan satuan pendidikan non Islam setara SD dan SMP.
- Beasiswa siswa miskin jenjang SMA.
- Pengembangan pendidikan untuk dapat membaca.
3) Perluasan kesempatan masyarakat miskin
atas kesehatan
Perluasan kesempatan masyarakat
miskin atas kesehatan meliputi kegiatan prioritas sebagai berikut :
- pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas
- Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar terutama di daerah perbatasan, terpencil,tertinggal, dan kepulauan.
- Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan terutama untuk penanganan penyakit menular dan berpotensi wabah, pelayanan kesehatan ibu dan anak, gizi buruk dan pelayanan ke gawat darurat.
- Pelatihan teknis bidan dan tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat kematian pada kelahiran.
4) Perluasan Kesempatan Berusaha
Perluasan kesempatan berusaha
meliputi peningkatan dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin dengan
kegiatan pokok:
- Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah rumah tangga miskin.
- Penasehat penataan hak kepemilikan dan sertifikasi lahan petani.
- Penyediaan sarana dan prasarana untuk usaha.
- Pelatihan ketrampilan untuk menjalankan usaha.
- Peningkatan pelayanan koperasi sebagai modal usaha.
Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia
telah dilakukan dan menempatkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas
utama kebijakan pembangunan nasional. Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci
dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan
bagi kementrian, lembaga dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan
tahunan.
Sebagai wujud gerakan bersama dalam
mengatasi kemiskinan dan mencapai Tujuan pembangunan Milenium, Strategi
Nasional Pembangunan Kemiskinan (SPNK) telah disusun melalui proses
partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders pembangunan di Indonesia.
Selain itu, sekitar 60 % pemerintah kabupaten/ kota telah membentuk Komite
penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) dan menyusun Strategi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (SPKD) sebagai dasar arus utama penanggulangan kemiskinan di
daerah dan mendorong gerakan sosial dalam mengatasi kemiskinan.
Adapun langkah jangka pendek yang
diprioritaskan antara lain sebagai berikut:
·
Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan; (i)
penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama
daerah-daerah langka sumber air bersih. (ii) pembangunan jalan, jembatan, dan
dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii) redistribusi sumber dana kepada
daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi
Khusus (DAK).
·
Perluasan kesempatan kerja dan berusaha
dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan
keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industry
·
Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk
miskin diberikan pelayanan antara lain (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan
program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu (ii)
jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan
rumah sakit kelas tiga.
Di bawah ini merupakan contoh
dari upaya mengatasi kemiskinan di Indonesia :
Contoh dari upaya kemiskinan adalah di
propinsi Jawa Barat tepatnya di Bandung dengan diadakannya Bandung Peduli yang
dibentuk pada tanggal 23 – 25 Februari 1998. Bandung Peduli adalah gerakan
kemanusiaan yang memfokuskan kegiatannya pada upaya menolong orang kelaparan,
dan mengentaskan orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam
melakukan kegiatan, Bandung Peduli berpegang teguh pada wawasan kemanusiaan,
tanpa mengindahkan perbedaan suku, ras, agama, kepercayaan, ataupun haluan
politik.
Oleh karena sumbangan dari para dermawan
tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan permasalahan kelaparan dan
kemiskinan yang dihadapi, maka Bandung Peduli melakukan targetting dengan
sasaran bahwa orang yang dibantu tinggal di Kabupaten/ Kotamadya Bandung, dan
mereka yang tergolong fakir. Golongan fakir yang dimaksud adalah orang yang
miskin sekali dan paling miskin bila diukur dengan “Ekuivalen Nilai Tukar
Beras”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, perumusan
masalah yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah dasar
pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita terhadap kemiskinan.
Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian bahwa
semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun
akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban
dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial
ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat
penulis sampaikan adalah:
1.Pemerintah sebaiknya
menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung jawab agar dapat
segera mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia
2. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua
program pemerintah dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan negara
Indonesia terbebas dari kemiskinan.
3. Marilah kita tingkatkan
kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang masih mengalami
kemiskinan.
·
http://litamardiana.blogspot.com/2012/11/masalah-kemiskinan-di-indonesia.html
·
http://yulliasurriaunnes.blogspot.com/2012/07/permasalahan-sosial-makalah-kemiskinan.html
·
http://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-kewarganegaraan-kemiskinan/
·
http://appifrend.wordpress.com/2011/12/25/makalah-masalah-kemiskinan-dan-penanggulangannya/
Hanya Minta Komen Pembaca
BalasHapusTerimakasih :)
Hapustempat tanggal lahir berapa, alamat apa ,motto hidup apa,
BalasHapusJOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip
saya nemuin artikel menarik nih yang ngebahas tentang sejumlah kesalahan yang bikin seseorang tidak pernah jadi kaya. Cek di sini ya: Kesalahan yang bikin kamu tidak pernah kaya, wajib dihindari!
BalasHapusEbobet merupakan situs slot online via deposit pulsa aman dan terpercaya, Dengan menggunakan Satu User ID bisa bermain semua game dari Bola, Live Casino, Slot online, tembak ikan, poker, domino dan masih banyak yang lain.
BalasHapusSangat banyak bonus yang tersedia di ebobet di antaranya :
Bonus yang tersedia saat ini
Bonus new member Sportbook 100%
Bonus new member Slot 100%
Bonus new member Slot 50%
Bonus new member ALL Game 20%
Bonus Setiap hari 10%
Bonus Setiap kali 3%
Bonus mingguan Cashback 5%-10%
Bonus Mingguan Rollingan Live Casino 1%
Bonus bulanan sampai Ratusan Juta
Bonus Referral
Minimal deposit hanya 10ribu
terima kasih atas artikelnya sangat bermanfaat sekali kak sukses selalu
BalasHapussalam chris febriyana zamri ISB Atma Luhur
Thank infonya. Oiya ngomongin kemiskinan, ternyata ada loh sejumlah miliarder di dunia ini yang kerap menghambur-hamburkan uang dan berujung pada kebangkrutan. Siapa saja mereka? Cek di sini ya: Miris, 5 miliarder ini akhirnya jatuh miskin
BalasHapusMakasih ka buat artikelnya
BalasHapusSukses ke depannya ka😇🙏